Terbaru Kesempatan Di saat Rumah Kosong


Aku akan menceritakan salah satu kisahku dengan gadis desa yang pernah dekat denganku, tipe gadis ini memang agak malu malu, tapi kisah ini tiak aku akan lupakan karena ini merupakan awal aku kenal dengan sex sebelum menginjak ke cerita pekernalkan namaku Roni. 

Dalam perbincangan dengan teman-teman sekelas terutama cowok-cowok, sering kami berbagi pengalaman seru masing-masing. Dari para sahabatku, cuma aku seorang yang masih perjaka. Yang lainnya sudah masuk golongan pemanah.

Ada yang nyikat pembantunya, pacarnya, dan ada juga yang melakukannya dengan wanita pro. Sedang aku ? Pacarku seorang yang tekun menjalani agama. Kalau bertamu ke rumahnya saja selalu ada orang lain yang menemani entah ayah,

Ibu atau saudara kandungnya. Kesempatan yang ada cuma saat pamit ketika ia mengantarkan ke luar rumah. Itupan hanya ciuman di pipi saja. Main dengan yang pro aku tidak punya cukup keberanian. Pembantu ? Pembantuku STW berkain kebaya, dan sama sekali tidak menarik.

Suatu hari sepulang ke rumah setelah latihan band dengan teman-temanku, aku berteriak memanggil bik Minah pembantuku agar menyiapkan makanan. “Bik Minah pulang ke kampungnya, dijemput adiknya tadi pagi, karena salah satu ponakannya akan dinikahi oleh seorang cukup terpandang di desanya.

Nah rupanya akan ada pesta besar-besaran di kampung. Mungkin bulan depan bik Minah baru balik, ” kata ibuku. “Tapi nggak usah khawatir, Aryani anak bik Minah yang membantu kita selama bik Minah tidak ada, kebetulan ini Paling baru Peluang Di waktu Tempat tinggal Kosong

Saya bakal menceritakan satu diantara kisahku dengan gadis desa yang pernah dekat denganku, type gadis itu memanglah agak malu malu, namun cerita itu tiak saya bakal lupakan lantaran itu adalah awal saya kenal dengan seks saat sebelum mencapai ke narasi pekernalkan namaku Roni.

Dalam pembicaraan dengan rekan-rekan sekelas terlebih cowok-cowok, kerap kami sharing pengalaman seru semasing. Dari beberapa sahabatku, hanya saya seseorang yang masih tetap perjaka. Yang lain telah masuk kelompok pemanah.

Ada yang nyikat pembantunya, pacarnya, serta ada pula yang mengerjakannya dengan wanita pro. Tengah saya? Pacarku seseorang yang telaten melakukan agama. Bila bertamu ke tempat tinggalnya saja senantiasa ada orang lain yang temani tak tahu bapak,

Ibu atau saudara kandungnya. Peluang yang ada hanya waktu pamit saat ia mengantarkan ke luar tempat tinggal. Itupan cuma ciuman di pipi saja. Main dengan yang pro saya tak mempunyai cukup keberanian. Pembantu? Pembantuku STW berkain kebaya, serta sekalipun tak menarik.




Satu hari sepulang ke tempat tinggal sesudah latihan band dengan beberapa rekanku, saya berteriak memanggil bik Minah pembantuku supaya mempersiapkan makanan. “Bik Minah pulang ke kampungnya, dijemput adiknya yang tadi pagi, lantaran satu diantara ponakannya bakal dinikahi oleh seseorang cukup terpandang di desanya.

Nah rupanya bakal ada pesta besar-besaran di kampung. Mungkin saja bln. depan bik Minah baru balik, ” kata ibuku. “Tapi tidak usah cemas, Aryani anak bik Minah yang menolong kita sepanjang bik Minah tak ada, kebetulan itu kan musim berlibur sekolah. “

Narasi Seks Bergambar – Tidak lama ada seorang yang datang membawakan makanan. Saya tak memerhatikan lantaran kupikir anaknya bik Minah tentu lebih kurang sama juga dengan ibunya. Namun saat saya melihat, ya ampun, nyatanya manis juga anak itu.

Kulitnya bening, berwajah polos dengan bibir tidak tebal agak kemerahan, rambut dikepang kuda. Ukurannya beberapa tengah saja. Mungkin saja bila dipermak sedikit orang akan tidak menganggap ia hanya anak pembantu.

Tidak lama ibuku berteriak dari ruangan depan, menyampaikan bahwa ia bakal pergi ke pertemuan wanita hingga malam. Di tempat tinggal saya serta Aryani.

“Yani, sini temanin saya bercakap sembari saya makan, ” kataku saat lihat Aryani melintas. “Kamu sekolah kelas berapakah Yan?

“SMP kelas 3, mas. Namun tidak paham th. depan apa dapat meneruskan ke SMA, ” tuturnya polos.

“Di kampung telah mempunyai pacar apa belum? Atau apa jadi telah dilamar? ” tanyaku lagi.

“Belum mas, sungguh! ” jawab Aryani. “Kalau mas sendiri, tentu telah mempunyai pacar ya? ”

“Gadis kota mana ingin sama saya, Ya? ” kataku mulai keluarkan rayuan gombal. “Lagipula saya sukanya gadis yang masih tetap polos seperti anda. “

“Ah mas, mungkin, ” tuturnya malu-malu, “Aku kan hanya anak seseorang pembantu. “

“Yan, saya telah usai makan. Kelak sesudah beres-beres anda temanin saya ke ruangan atas ya. Soalnya saya kesepian, ayah serta ibu baru pulang malam hari, ” kataku sembari bergegas naik ke lantai atas sembari mikir bagaimana ya dapat ngadalin si Aryani.

Kutunggu-tunggu Aryani tak naik-naik ke lantai atas. Pada akhirnya dia datang juga, rupanya habis mandi, lantaran tercium wangi sabun luks. Selekasnya kusuruh ia duduk temaniku nonton VCD. Berniat kuputar film pinjeman rekanku yang umumnya kuputar bila ayah/ibu tak dirumah.

Kupilih yg tidak terlampau vulgar, agar Aryani jangan pernah kaget melihatnya. Adegan yang ada paling hanya percintaan hingga di ranjang tanpa ada menunjukkan dengan detil.

Rupanya adegan-adegan ini bikin Aryani dipengaruhi juga, duduknya jadi tak dapat diam. “Mas. telah ya nontonnya, saya ingin ke bawah, ” tuturnya.

“Tunggu dahulu, Yan, saya ingin ngomong, ” kataku yang sudah bisa inspirasi untuk menjeratnya, “Kamu takut tak dapat meneruskan sekolah apa lantaran cost? Bila hanya ini, masalah remeh, saya bakal membantumu, asal …”

“Asal apa mas, ” tuturnya semangat.

“Asal anda ingin menolong saya juga, ” kataku sembari geser ke dekatnya. Selekasnya kuraih tangannya, kupeluk serta kucium bibirnya. Aryani sangatlah kaget serta selekasnya berontak sembari menangis.

“Yani, anda fikir saya bakal memperkosamu? ” kataku lembut. “Aku hanya ingin agar anda bersedia jadi pacarku. “

Ia membelalak tak yakin. Saat sebelum ia pernah mngucapkan apa-apa kuserbu lagi, namun kali dengan lebih lembut kukecup keningnya, lalu bibirnya. Kugigit telinganya, serta kuciumi lehernya. Aryani terengah-engah terbawa kesenangan yang belum pernah dihadapi pada awal mulanya.

Narasi Seks Bergambar – Mau terasa selekasnya kurebahkan serta kutiduri, namun akal sehatku menyampaikan janganlah tergesa-gesa. Nikmati kopi panas mesti ditiup-tiup dahulu saat sebelum direguk. Bila segera dapat lidah terbakar serta pada akhirnya jadi tidak bisa apa-apa.

Perlahan dari menciumi lehernya saya turun ke sisi atas dadanya, serta kubuka kancing dasternya dari belakang tanpa ada setahunya. Namun saat bakal kuturnkan dasternya ia tersadar serta ingin memprotes.

Selekasnya kubuka pakaian kaos t-shirt ku sembari menyampaikan hawa sangatlah panas. Ia tersipu lihat dadaku yang bagian, hasil rajin fitness. “Yan anda curang telah saksikan dadaku, saat ini agar impas saya juga ingin saksikan anda mempunyai dong. “

“Ah janganlah mas, malu, ” tuturnya sembari memegang erat sisi depan dasternya.

“Bajunya doang yang di buka, Yan. bila malu behanya tidak usah, ” kataku sembari menyerbunya lagi dengan ciuman. Yani tergagap serta kurang siap dengan serbuanku hingga saya sukses buka dasternya. Selekasnya kuciumi sisi sekitar payudaranya yang masih tetap tertutup beha berwarna hitam.

“Aduh mas, mhm, enak sekali, ” tuturnya sembari menggelinjang. Tangankupun bergerilya buka pengait behanya.

Narasi Seks Bergambar – Namun saat kulepaskan ciumanku lantaran akan buka behanya ia kembali tersadar serta memprotes, ” lho mas janjinya behanya tak di buka, ”

Tanpa ada menjawab selekasnya kuserbu payudaranya yg tidak besar namun sangatlah indah memiliki bentuk, dengan puting yang kecil berwarna coklat muda. Kukulum payudara kanannya sembari kuemut-emut. Ia tidak bisa berbicara namun menjerit-jerit keenakan.

Terdengar alunan nada erangan yang indah, ” mph, ehm, ahhh, ‘ dari bibirnya yang mungil. Jemariku selekasnya mulai menjelajah selangkangannya yang masih tetap tertutup CD yang juga berwarna hitam.

Rupanya hebat sekali rangsangan untuk rangsangan yang Ayryani terima hingga mulai keluar cairan dari MQ-nya yang membasahi CDnya.

“Oh mas, oh mas, mph, enak sekali, ” lenguhnya. Tanpa ada diakuinya jariku telah menyelusup ke balik CD-nya serta mulai menari-nari di celah kewanitaannya. Jariku sukses menyentuh klitorisnya serta selalu kuputar-putar, membuatnya tubuhnya gemetaran rasakan kesenangan yang sangat sangatlah.

Berniat tak kucolok, karenanya bukanlah sisi jariku namun adik kecilku kelak.
“Ahhh! ” jerit Aryani, diimbangi badannya yang mengejang. Rupanya ia telah meraih klimaksnya. Tidak lama badannya melemas, sesudah alami kesenangan pertama kalinya dalam kehidupannya. Ia terbaring di sofa dengan 1/2 telanjang, cuma suatu CD yang menutupi badannya.
Segera aku berdiri dan melepaskan celana panjang serta CD-ku, pikirku ia masih lemas, pasti tidak akan banyak protes. “Lho mas, kok mas telanjang. Jangan mas, jangan sampai terlalu jauh, ” katanya sambil berusaha untuk duduk. “

“Yan, kamu itu curang sekali. Kamu sudah merasakan kenikmatan, aku belum. kamu sudah melihat seluruh tubuhku, aku cuma bagian atas saja, ” kataku sambil secepat kilat menarik cd-nya.

“Mas, jangan ! ” protesnya sambil mau memertahankan CD-nya, tetapi ternyata kalah tangkas dengan kecepatan tanganku yang berhasil melolosi CD-nya dari kedua kakinya. Terlihatlah pemandangan indah yang baru pertama kali kulihat langsung. MQ-nya masih terkatup, dan baru ditumbuhi sedikit bulu-bulu jarang. Adik kecilku langsung membesar dan mengeras

Segera kuciumi bibirnya kembali dan kulumat payudaranya. Aryani kembali terangsang. Lalu sambil kuciumi lehernya Kunaiki tubuhnya. Kubuka kedua kakinya dengan kedua kakiku, “mas, jangan, oh !” katanya.  

Tetapi tanpa memperdulikan protesnya kulumat bibirnya agar tidak dapat bersuara. Perlahan-lahan torpedoku mulai mencari sasarannya. Ah, ternyata susah sekali memasukkan burung peliaraanku ke sangkarnya yang baru. Bolak-balik meleset dari sasarannya. Aku tidak tahu pasti di mana letaknya sang lubang kenikmatan.

“Mas, jangan, aku masih perawan, ” protes Aryani ketika berhasil melepaskan bibirnya dari ciumanku.

“Jangan takut sayang, aku cuma gesek-gesek di luar saja, ” kataku ngegombal sambil memegang torpedo dan mengarahkannya ke celah yang sangat sempit.

Ketika tepat di depan gua kewanitaannya, kutempelkan dan kusegesk-gesek sambil juga kuputar-putar di dinding luar MQ-nya. “Mas, mas, mphm, oh, uenak sekali, ” katanya penuh kenikmatan. Kurasakan cairan pelumasnya mulai keluar kembali dan membasahi helmku. 

Lalu mulai kepala helmku sedikit demi sedikit kumasukkan ke dalam MQ-nya dengan menyodoknya perlahan-lahan,

“Aw mas, sakit ! Tadi katanya tidak akan dimasukkan, ” protes Aryani, ketika kepala helmku mulai agak masuk.

“Nggak kok, ini masih di luar. Udah nggak usah protes, nikmatin aja, Yan !” kataku setengah berbohong sambil terus bekerja. 

 Sempit sekali lubangnya si Yani, sehingga susah bagiku untuk memasukkan torpoedoku seluruhnya. Wah kalau begini terus, jangan-jangan si otong sudah muntah duluan di luar, pikirku. Sambil sedikit demi sedikit memaju-mundurkan torpedoku, kugigiti telinganya dengan gigitan kecil-kecil.

Tiba-tiba kugigit telinganya agak keras, Yani terpekik, “Aw !” Saat itu dengan sekuat tenagaku kusodok torpedoku yang berhasil tenggelam semuanya di MQ-nya Aryani.

Gerakan pantatku semakin menggila memaju-mundurkan torpedoku di dalam MQ Aryani. Tetapi tidak kutarik sampai kelaut, takut susah lagi memasukkannya. Rupanya rasa sakit yang dialami Aryani tergantikan dengan rasa nikmat.

Yang keluar dari bibir mungilnya hanyalah suara ah, uh, ah, uh setiap kali ku maju mundurkan torpedoku, menandakan ia sangat menikmati pengalaman baru ini.

Torpedoku semakin menegang. Keringat bercucuran dari tubuhku, Akupun melngalami kenikmatan yang selama ini hanya kuimpikan. Sekitar selangkanganku terasa ngilu. Rupanya aku sudah mendekati klimaks.

Gerakan pantatku semakin cepat, terasa jepitan MQ perawan desa ini semakin kencang juga. Empuk sekali rasanya setiap kali torpedoku terbenam di dalamnya. Terasa hampir meledak torpedoku, siap memuntahkan lahar panasnya ke dalam surga kenikmatan Aryani.

Dengan sekut tenaga kubenamkan torpedoku sedalam-dalamnya dan crot, crot, cort ! Air maniku muncrat ke dalam rahim Aryani, Terdengar lenguhan panjang dari bibir mungil Aryani. Rupanya kami mencapai orgasme bersamaan.  klik disni

Tubuhkupun jatuh terbaring di atas tubuhnya penuh dengan kenikmatan. Kami berdua terbaring tak berdaya. Tubuh lemas, tetapi masih terasa kenikmatan yang sampai ke ubun-bubun. nonton film semi klik disni  

Comments

Popular Posts